New Year 2010. Aku merayakan acara tahun baru 2010 bersama teman - teman seangkatan di kantorku. Sejak jauh - jauh hari kami merencanakan berlibur bersama di Bali. Rencana berlibur ini nyari saja batal karena beberapa hal tetapi untunglah tetap jadi. Total grup kami ada 5 orang yang terdiri dari aku, Heri, Hakim, Toto dan Indah. Aku, Heri dan Hakim berangkat dari bandara Jakarta, Toto dari bandara di Maumere dan Indah dari Lombok. Hebat yah, kami berlima, terpisah di kantor-kantor regional di beberapa kota yang berbeda tetapi kami tetap bisa berkumpul di Bali. Toto sudah berangkat dari Maumere sejak pukul 7 pagi. Jadi, dia sudah menghabiskan waktunya di Bali sejak tanggal 31 Desember 2009, pagi. Indah berangkat dengan pesawat pukul 7 malam. Begitu juga aku, Heri dan Hakim. Aku mengkhawatirkan si Hakim tidak akan keburu tiba di bandara CGK karena dia dari kantor Tegal, Jawa Tengah. Tetapi untungnya, dia bisa tepat waktu tiba di Bandara Soekarno Hatta.
Dari Jakarta, kami menggunakan pesawat Garuda Indonesia International Route. Lumayan menyenangkan, dengan tiket promo seharga Rp 450.000 bisa mendapatkan pesawat kelas international. Pesawat take off pukul 8 malam, dan tiba di Ngurah Rai menjelang tahun baru 2010. Setiba di Ngurah Rai, kami bertiga dijemput oleh Toto, Indah dan seorang teman sahabatku. Oh iya, aku lupa menceritakan bahwa aku punya seorang sahabat yang bekerja di sebuah perusahaan travel Denpasar, Bali, namanya Surya. Dan berkat jasa Surya, dialah yang mengurus hotel, pesawat dan juga mobil rental yang akan kami pergunakan selama di Bali.
Setiba di Ngurah Rai pukul 23.30 WITA, menjelang malam pergantian tahun 2010. Kami tidak langsung meninggalkan bandara, karena Hakim menunggu seorang temannya yang datang dari Yogyakarta, dan berminat untuk ikut menginap di hotel kami. Akhirnya, Adrie, demikianlah nama teman si Hakim, datang dari Yogyakarta.
Pukul 10.00 WITA, kami berangkat ke tempat pertama, yaitu Tanjung Benoa. Teman - teman berencana untuk menikmati permainan air disana. Bermacam - macam permainan air dicoba oleh teman - teman, dari mulai banana boat, snorkling, dll.
Dari Jakarta, kami menggunakan pesawat Garuda Indonesia International Route. Lumayan menyenangkan, dengan tiket promo seharga Rp 450.000 bisa mendapatkan pesawat kelas international. Pesawat take off pukul 8 malam, dan tiba di Ngurah Rai menjelang tahun baru 2010. Setiba di Ngurah Rai, kami bertiga dijemput oleh Toto, Indah dan seorang teman sahabatku. Oh iya, aku lupa menceritakan bahwa aku punya seorang sahabat yang bekerja di sebuah perusahaan travel Denpasar, Bali, namanya Surya. Dan berkat jasa Surya, dialah yang mengurus hotel, pesawat dan juga mobil rental yang akan kami pergunakan selama di Bali.
Setiba di Ngurah Rai pukul 23.30 WITA, menjelang malam pergantian tahun 2010. Kami tidak langsung meninggalkan bandara, karena Hakim menunggu seorang temannya yang datang dari Yogyakarta, dan berminat untuk ikut menginap di hotel kami. Akhirnya, Adrie, demikianlah nama teman si Hakim, datang dari Yogyakarta.
Setelah bertemu Adrie, kami pun meninggalkan bandara Ngurah Rai. Waktu sudah menunjukkan pukul 00.30 WITA, yang artinya sudah tahun melewati malam pergantian tahun. Kami langsung menuju ke Klapa Resort, Surya mengajak kami ikut bersenang - senang di sana. Setiba disana, pesta sudah hampir selesai. Jadi kami cuma menikmati pemandangan malam saja. Setelah itu kami langsung menuju ke hotel tempat kami menginap. Waktu sudah menunjukkan pukul 04.00 WITA. Artinya, kami hanya punya waktu untuk tidur beberapa jam saja. Karena kami sudah berencana untuk berkunjung ke beberapa tempat.
Pukul 3 sore waktu setempat, kami segera meninggalkan Tanjung Benoa dan menuju Tanah Lot. Rencananya, kami ingin menikmati sunset di Tanah Lot.
Berlibur ke Bali di saat peak season memang pilihan yang salah. Perjalanan menuju ke Tanah Lot ditempuh selama hampir 2,5 jam. Macet dan tiba di parkiran Tanah Lot, parkir dipenuhi oleh pengunjung Tanah Lot yang sangat ramai. Bis - bis pariwisata, dan puluhan mobil pribadi. Untunglah, sewaktu kami tiba di sana, matahari belum menghilang. Kami masih bisa menikmati sunset yang indah. Kurang lebih pukul 7 malam, kami pun meninggalkan Tanah Lot dan menuju Denpasar. Rencananya malam itu, kami hendak makan malam di Jimbaran. Tetapi karena lagi - lagi macet di perjalanan pulang, dan tubuh sudah lelah, malam itu kami memutuskan untuk makan malam dengan menu nasi pedas. Setelah makan malam, kami pun kembali ke hotel dan beristirahat.
Berlibur ke Bali di saat peak season memang pilihan yang salah. Perjalanan menuju ke Tanah Lot ditempuh selama hampir 2,5 jam. Macet dan tiba di parkiran Tanah Lot, parkir dipenuhi oleh pengunjung Tanah Lot yang sangat ramai. Bis - bis pariwisata, dan puluhan mobil pribadi. Untunglah, sewaktu kami tiba di sana, matahari belum menghilang. Kami masih bisa menikmati sunset yang indah. Kurang lebih pukul 7 malam, kami pun meninggalkan Tanah Lot dan menuju Denpasar. Rencananya malam itu, kami hendak makan malam di Jimbaran. Tetapi karena lagi - lagi macet di perjalanan pulang, dan tubuh sudah lelah, malam itu kami memutuskan untuk makan malam dengan menu nasi pedas. Setelah makan malam, kami pun kembali ke hotel dan beristirahat.
No comments:
Post a Comment